Pertunjukan Musik Sarat Makna
A
A
A
MENYAMBUT hari kemerdekaan Indonesia, Galeri Indonesia Kaya bersama Sruri Respati & Friends dengan Putu Fajar Arcana mempersembahkan sebuah pertunjukan musik keroncong asli bertajuk “Sapu Lidi”.
Pertunjukan ini menghadirkan tembangtembang sarat makna yang berisi doa, cinta kasih, kejujuran, persatuan, gotong-royong, dan perjuangan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu (1/8). “Galeri Indonesia Kaya kali ini kedatangan seorang penyanyi keroncong ternama di Indonesia, Sruri Respati. Dia merupakan salah satu sosok yang masih mempertahankan kebudayaan Indonesia melalui musik,” kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.
Renita berharap, dengan adanya pertunjukan ini masyarakat dan para pencinta seni termotivasi untuk saling menebarkan virus cinta budaya Indonesia. Pada pertunjukan kali ini Sruri Respati membawakan beberapa lagu, seperti Ilir-ilir, Walang Kekek, Mana Mungkin, Dunia Batin, Pandan Wangi,hingga Ave Maria, dan lagu Indonesia Pusakayang juga dinyanyikan oleh anak Sruri Respati, Dimas Pratama Wijayanto.
Adapun yang menarik, pada pertunjukan kali ini turut pula berpartisipasi seorang penulis senior yang juga seorang jurnalis yang telah melahirkan banyak karya, yaitu Putu Fajar Arcana. Dia menampilkan pertunjukan monolog mengenai doa, cinta, dan perjuangan bangsa Indonesia. “Senang rasanya dapat kembali bernyanyi di Galeri Indonesia Kaya. Meski saya membawakan lagu-lagu dengan aransemen keroncong asli, penikmat seni tetap antusias dan bahkan ada yang turut bernyanyi,” kata Sruri.
Dia menilai hal tersebut menjadi salah satu bukti yang kuat bahwa bangsa Indonesia masih banyak yang cinta budayanya, tinggal tugas kita untuk terus melestarikannya. “Sapu lidi hanya simbol definisi perjuangan kita membersihkan segala kotoran, sebagai pembersih. Saya pikir, kita sebagai manusia dan warga negara tidak lepas dari salah atau kotor dan harus kita bersihkan.
Perjuangan itu tidak hanya ketika dulu kita merebut kemerdekaan, tapi saat ini kita juga berjuang mempertahankan identitas kita sebagai bangsa yang berbudaya dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di budaya kita. Sapu lidi mengingatkan kita pada persatuan dan gotong-royong,” ujar Sruri. Sruri mengaku sangat peduli masalah sosial ekonomi budaya di masyarakat sekarang.
Menurut dia, saat ini banyak sekali gempuran budaya asing yang masuk ke negara kita dan dikonsumsi oleh anak-anak kita. “Ini adalah tugas kita bersama, harusnya kita membimbing anakanak dan harus lebih peduli,” ucapnya. Tema pertunjukan kali ini cinta, doa, & perjuangan karena perjuangan itu hanya bisa dilakukan dengan cinta kasih, lalu kita mengimaninya dengan doa dan harapan. Sruri Respati merupakan seorang penyanyi kontemporer.
Dia dapat menyanyikan beragam jenis musik, seperti etnik, pop, jazz, keroncong, dan tradisi dengan langgam cengkok Jawa yang menjadi ciri khasnya. Sruri aktif mengisi berbagai macam kegiatan kesenian, baik bertaraf nasional maupun internasional dan telah berkolaborasi dengan musisimusisi profesional Indonesia. Pertunjukan “Sapu Lidi” yang berlangsung sekitar 75 menit ini sukses memukau para penikmat seni yang hadir di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.
Aransemen keroncong kuno yang dibawakan Sruri Respati & Friends sangat apik, ditambah dengan monolog yang dibawakan Putu Fajar Arcana membuat semangat menyambut hari kemerdekaan semakin berkobar.
Iman firmansyah
Pertunjukan ini menghadirkan tembangtembang sarat makna yang berisi doa, cinta kasih, kejujuran, persatuan, gotong-royong, dan perjuangan di Auditorium Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu (1/8). “Galeri Indonesia Kaya kali ini kedatangan seorang penyanyi keroncong ternama di Indonesia, Sruri Respati. Dia merupakan salah satu sosok yang masih mempertahankan kebudayaan Indonesia melalui musik,” kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian.
Renita berharap, dengan adanya pertunjukan ini masyarakat dan para pencinta seni termotivasi untuk saling menebarkan virus cinta budaya Indonesia. Pada pertunjukan kali ini Sruri Respati membawakan beberapa lagu, seperti Ilir-ilir, Walang Kekek, Mana Mungkin, Dunia Batin, Pandan Wangi,hingga Ave Maria, dan lagu Indonesia Pusakayang juga dinyanyikan oleh anak Sruri Respati, Dimas Pratama Wijayanto.
Adapun yang menarik, pada pertunjukan kali ini turut pula berpartisipasi seorang penulis senior yang juga seorang jurnalis yang telah melahirkan banyak karya, yaitu Putu Fajar Arcana. Dia menampilkan pertunjukan monolog mengenai doa, cinta, dan perjuangan bangsa Indonesia. “Senang rasanya dapat kembali bernyanyi di Galeri Indonesia Kaya. Meski saya membawakan lagu-lagu dengan aransemen keroncong asli, penikmat seni tetap antusias dan bahkan ada yang turut bernyanyi,” kata Sruri.
Dia menilai hal tersebut menjadi salah satu bukti yang kuat bahwa bangsa Indonesia masih banyak yang cinta budayanya, tinggal tugas kita untuk terus melestarikannya. “Sapu lidi hanya simbol definisi perjuangan kita membersihkan segala kotoran, sebagai pembersih. Saya pikir, kita sebagai manusia dan warga negara tidak lepas dari salah atau kotor dan harus kita bersihkan.
Perjuangan itu tidak hanya ketika dulu kita merebut kemerdekaan, tapi saat ini kita juga berjuang mempertahankan identitas kita sebagai bangsa yang berbudaya dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di budaya kita. Sapu lidi mengingatkan kita pada persatuan dan gotong-royong,” ujar Sruri. Sruri mengaku sangat peduli masalah sosial ekonomi budaya di masyarakat sekarang.
Menurut dia, saat ini banyak sekali gempuran budaya asing yang masuk ke negara kita dan dikonsumsi oleh anak-anak kita. “Ini adalah tugas kita bersama, harusnya kita membimbing anakanak dan harus lebih peduli,” ucapnya. Tema pertunjukan kali ini cinta, doa, & perjuangan karena perjuangan itu hanya bisa dilakukan dengan cinta kasih, lalu kita mengimaninya dengan doa dan harapan. Sruri Respati merupakan seorang penyanyi kontemporer.
Dia dapat menyanyikan beragam jenis musik, seperti etnik, pop, jazz, keroncong, dan tradisi dengan langgam cengkok Jawa yang menjadi ciri khasnya. Sruri aktif mengisi berbagai macam kegiatan kesenian, baik bertaraf nasional maupun internasional dan telah berkolaborasi dengan musisimusisi profesional Indonesia. Pertunjukan “Sapu Lidi” yang berlangsung sekitar 75 menit ini sukses memukau para penikmat seni yang hadir di Auditorium Galeri Indonesia Kaya.
Aransemen keroncong kuno yang dibawakan Sruri Respati & Friends sangat apik, ditambah dengan monolog yang dibawakan Putu Fajar Arcana membuat semangat menyambut hari kemerdekaan semakin berkobar.
Iman firmansyah
(ars)